Jakarta - Pada Juli lalu, Pertamina resmi memasarkan bahan bakar baru yakni Pertamax Green 95. Bahan bakar ini menggunakan campuran antara Pertamax dengan bioetanol sebanyak 5%.
Dalam laman resminya, Pertamina melalui sinergi BUMN bekerja sama dengan PT Energi Agro Nusantara yang merupakan anak usaha PT Perkebunan Nusantara X untuk menyediakan bahan baku bioetanol dari molases tebu yang diproses menjadi etanol fuel.
"Produk ini adalah produk BBK hijau yang ramah lingkungan karena menggunakan bioetanol dari molases tebu. Ini merupakan implementasi dari salah satu pilar transisi energi Pertamina dalam mendukung transisi energi nasional dengan penggunaan campuran bahan bakar nabati," ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.
Lantas, apa sih sebenarnya bioetanol itu? Lalu apa kelebihan menggunakan bioetanol bagi kendaraan? Simak penjelasannya secara lengkap dalam artikel ini.
Pengertian Bioetanol
Bioetanol adalah etanol atau senyawa alkohol yang diperoleh melalui proses fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganisme. Bioetanol merupakan salah satu bentuk energi terbarukan yang diproduksi dari berbagai tumbuhan, seperti tebu, kentang, singkong, maupun jagung.
Mengutip laman Pusat Studi Energi Universitas Gadjah Mada, secara umum bioetanol yang diperoleh dari hasil fermentasi bisa memiliki berbagai macam kadar, yakni sebagai berikut:
Bioetanol tingkat industri, yakni kadarnya di angka 90% sampai 94%
Bioetanol tingkat netral, yakni kadarnya berkisar 94% hingga 99,5%
Bioetanol tingkat bahan bakar, yakni kadarnya sangat tinggi dengan minimal 99,5%
Karena bioetanol terbuat dari tumbuh-tumbuhan, maka bahan kimia ini termasuk ramah lingkungan (green chemicals, biodegradable, emisi ramah lingkungan) karena terbuat dari bahan-bahan alam yang edible maupun non-edible.
Hasil pembakaran bioetanol menghasilkan CO2 yang dapat dimanfaatkan juga oleh tanaman, sehingga bioetanol sangat menjanjikan sebagai bahan bakar masa depan yang ramah lingkungan.
Selain itu, bioetanol tak hanya digunakan sebagai bahan bakar kendaraan saja, namun juga bisa dimanfaatkan untuk hal lain seperti bahan kosmetik, pelarut, hingga bahan minuman keras.
Kelebihan dan Kekurangan Bioetanol untuk Kendaraan
Dalam e-jurnal milik undip.ac.id, pemakaian bioetanol sebagai bahan bakar dapat dicampur dengan bensin dengan berbagai komposisi. Namun, ada sejumlah kelebihan dan kekurangan dari pemakaian bioetanol untuk kendaraan, yakni sebagai berikut:
Kelebihan
Bioetanol aman digunakan sebagai bahan bakar karena titik nyala etanol tiga kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan bensin.
Emisi hidrokarbon dari bioetanol lebih sedikit.
Kekurangan
Dalam kondisi mesin yang masih dingin, akan lebih sulit melakukan starter mesin bila menggunakan bioetanol.
Bioetanol akan bereaksi dengan logam, seperti magnesium dan aluminium.
Rasio Mesin yang Cocok Pakai Pertamax Green 95
Peluncuran Pertamax Green 95 membuat sejumlah masyarakat tergiur ingin mencobanya. Tapi, perlu diingat bahwa ada rasio kompresi mesin tertentu yang cocok menggunakan bahan bakar ramah lingkungan ini.
Dikutip website Pertamina, Pertamax Green 95 yang memiliki RON 95 maka rasio kompresi mesin yang cocok menegaknya adalah 11:1 hingga 12:1. Oleh karena itu, sebaiknya ketahui spesifikasi rasio mesin mobil atau sepeda motor terlebih dahulu sebelum memutuskan menggunakan Pertamax Green 95.
Nah, itu dia penjelasan mengenai bioetanol beserta kelebihan dan kekurangannya. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan.